Senin, 05 Mei 2014

perawatan luka operasi

Perawatan luka operasi (angkat jahitan)

Dasar teori
Pengangkatan jahitan luka bertujuan untuk meningkatkan proses penyembuhan jaringan dan juga untuk meningkatkan proses penyembuhan jaringan dan juga untuk mencegah infeksi. Luka operasi perlu diawasi pada masa pasca operasi. Bila luka telah kuat dan sembuh primer, maka jahitan atau benangnya dapat diangkat. Keputusan untuk mengangkat atau membuka jahitan dibuat sesuai dengan hasil pengkajian. Jahitan dibuka jika luka sudah sembuh, sering kali dalam 5-10 hari pasca operasi.
    Salah satu faktor penting dalam menentukan saat pencabutan jahitan adalah tegangan pada tepi luka operasi. Tepi luka yang erah dengan garis lipatan kulit tidak akan tegang, sementara luka yang arahnya tegak lurus terhadap garis kulit atau yang dijahit setelah banyak bagian kulit diambil, akan menyebakan tegangan tepi luka yang besar. Dalam hal ini, pengambilan jahitan harus ditunda lebih lama sampai dicapai kekuatan jaringan yang cukup sehingga bekas jahitan tidak mudah terbuka lagi. Jahitan yang dibiarkan terlalu lama dapat memperlambat penyembuhan luka.
PETUNJUK
1.    Baca dan pelajari lembar kerja
2.    Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis
3.    Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
4.    Bekerja secara hati-hati dan teliti.

KESELAMATAN KERJA
1.    Patuhi prosedur  pekerjaan
2.    Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan
3.    Observasi kondisi pasien secara kontinue
4.    Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan penggunaannya
5.    Lakukan tindakan dengan tetap memperhatikan prinsip aseptik dan antiseptik

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
1.    Bak instrumen kecil, di dalamnya:
2.    Gunting benang        : 1 buah
3.    Hanscoen steril        : 1 pasang
4.    Pinset anatomis        : 1 buah
5.    Nierbekken (bengkok)    : 1 buah
6.    Handuk kecil        : 1 buah
7.    Tempat sampah medis    : 1 buah
8.    Meja alat/ troli        : 1 buah
9.    Waskom plastik        : 1 buah
10.    Gunting verband        : 1 buah
11.    Kassa
12.    Bethadine 10% dalam tempat nya
13.    Plester
14.    Kapas alkohol dalam tempatnya
15.    Larutan klorin 0,5%
16.    Perlak

PROSEDUR PELAKSANAAN

1.     Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan
2.    Siapkan alat dan bahan secara ergonomis
3.    Pasang sampiran atau penutup tirai
4.    Atur posisi pasien snyaman mungkin
5.    Pasang perlak dan pengalasnya dibawah daerah yang akan dilakukan perawatan
6.    Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
7.    Pakai sarung tangan (perhatikan prinsip steril dan pencegahan infeksi)
8.    Olesi plester dengan kapas beralkohol, agar mudah dan tidak sakit saat plester dibuka .
9.    Buka plester dan kassa dengan menggunakan pinset, buang dalam bengkok
10.    Kaji luka (pastikan luka kering)
11.    Bersihkan luka dengan kassa betadin
12.    Buang kassa yang telah digunakan ke dalam nierbeken
13.    Angkat dan tahan bagian luar jahitan yang tertarik ke dalam, pengangkatan jahitan dimulai dari jahitan yang terjauh dari bidan dengan tujuan agar pekerjaan bidan efektif
14.    Potong benang dibawah simpul dengan gunting
15.    Cabut benang dari kulit secara perlahan
16.    Lakukan tindakan antisepsis (melakukan tindakan antisepsis dengan menggunakan kassa yang telah     diberi bethadine, dengan tehnik satu arah diawali dari daerah yang dekat dengan bidan menuju ujung luka)
17.    Buang kassa ke dalam nierbekken
18.    Tutup luka dengan kassa steril dan pasang plester
19.    Rapikan pasien, lingkungan
20.    Bereskan alat
21.    Lepas sarung tangan, sebelumnya cuci dalam larutan chlorin 0,5% dan rendam sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5% selama 10 menit
22.    Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
23.    Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan